Home » » AISHITERU HINATA chap 2

AISHITERU HINATA chap 2

AISHITERU HINATA!

Disclaimer : NARUTO milik Masashi Kishimoto
Author : Marvelous-chan
Genre : Romance & Hurt/Comfort

Pair : Naruto Hinata


Summary : Perang Dunia Ninja telah berakhir, setelah
kembali ke desa Konoha, Naruto akan segera diangkat
jadi Hokage dan kini telah bertunangan dengan Sakura.
Tapi suatu kejadian mengubah segalanya, karena sebuah
ramuan Naruto menjadi tergila-gila pada Hinata.
Bagaimanakah Hinata mengatasinya?


Chapter 2 – The Guardian


Akhirnya Naruto dipaksa diseret keluar dari rumah
Hinata oleh Kiba dan Shino. Naruto berusaha melawan,
namun serangga Shino yang begitu banyak menahan
Naruto membuat Naruto bergidik ngeri.
Mereka akhirnya membawa Naruto ke apartemennya lalu
dikurung oleh Kiba dan Shino. Kiba dan Shino terus
berjaga agar Naruto tidak kabur. Sementara Hinata
segera ke kantor Hokage untuk menemui Tsunade, dia
ingin menceritakan masalah rumit itu pada Tsunade.
Sesampainya di kantor Hokage, Hinata langsung
berbicara pada Tsunade.
"Maaf, Hokage-sama mengganggumu..", ujar Hinata
sambil membungkuk.
"Ada apa ya Hinata?", tanya Tsunade.
"Ada yang ingin kuberitahukan padamu. Ini mengenai
Naruto-kun.", ujar Hinata.
"Ada apa lagi dengan dia itu?", tanya Tsunade.
Hinata menceritakan semua kejadian yang baru saja
dialaminya bersama Naruto. Dari dia yang membuat
ramuan sampai Naruto yang akhirnya tergila-gila
padanya.
"APA?! Benarkah itu?! Ini benar-benar sulit dipercaya!",
ujar Tsunade kaget.
"Benar Hokage-sama, jadi saya butuh bantuan Anda
untuk mengatasi masalah ini", ujar Hinata.
"Benar, kalau dibiarkan Naruto bisa berbuat macam-
macam padamu. Aku harus memikirkannya. Tunggu
sebentar..", ujar Tsunade lalu berpikir.
"Sepertinya kau harus mempunyai seorang penjaga dan
dia haruslah kuat sebanding dengan Naruto. Itu dia
Uchiha Sasuke!", ujar Tsunade.
"Eh, Sasuke-kun?", tanya Hinata.
"Benar Cuma Sasuke yang kekuatannya sebanding
dengan Naruto. Dia pasti bisa melindungimu jika Naruto
hendak berbuat macam-macam padamu", ujar Tsunade.
"Apa dia akan mau?", tanya Hinata.
"Tentu saja dia harus mau. Aku akan memerintahkannya
sebagai misi. Shizune cepat panggil Sasuke kemari!",
ujar Tsunade.
"Baik Tsunade-sama!", ujar Shizune lalu keluar dari
ruangan itu.
Beberapa menit kemudian, Sasuke akhirnya muncul
bersama Shizune. Tsunade pun langsung mengatakan
misi Sasuke. Sedangkan Hinata menjelaskan lagi pokok
permasalahannya dengan Naruto.
"Jadi Sasuke, misimu adalah menjadi penjaga Hinata
agar Naruto tidak berbuat macam-macam pada Hinata!",
ujar Tsunade.
"Huh, merepotkan saja si baka Dobe itu! Selalu berbuat
bodoh!", ujar Sasuke ketus.
"Kau mengerti misimu kan Sasuke? Jadi laksanakan
dengan baik!", ujar Tsunade.
"Iya aku mengerti Hokage-sama!", ujar Sasuke.
"Sekarang kalian boleh pergi", ujar Tsunade.
"Baik, Hokage-sama, kami permisi. Arigatou!", ujar
Hinata lalu membungkuk.
Hinata dan Sasuke segera meninggalkan ruangan itu dan
berjalan menuju rumah Hinata.
"Ehm, Sa-Sasuke-kun, kumohon kerjasama-nya, maaf
merepotkanmu", ujar Hinata gugup.
"Hn", gumam Sasuke.
Akhirnya mereka berdua sampai di rumah Hinata. Hinata
pun mempersilahkan Sasuke duduk di sofa ruang tamu.
"Ng, Sasuke-kun sudah makan siang?", tanya Hinata.
"Belum", jawab Sasuke.
"Oh kalau begitu Sasuke-kun makan disini saja.
Sebentar aku memanaskan makanannya dulu", ujar
Hinata lalu pergi ke dapur.
Beberapa menit kemudian, Hinata kembali ke ruang tamu
untuk memanggil Sasuke.
"Sasuke-kun, makan siangnya sudah siap.", ujar Hinata.
"Hn", gumam Sasuke lalu berjalan bersama Hinata ke
ruang makan.
Sasuke dan Hinata kini telah duduk di meja makan.
Hinata sudah menghidangkan makanan yang terlihat
enak.
"Maaf Sasuke-kun makanannya Cuma ini. Kuharap kamu
menikmatinya", ujar Hinata sambil tersenyum.
"Hn", gumam Sasuke.
Setelah mengucapkan ittadakimasu, mereka berdua
segera memulai makan siang mereka. Mereka makan
dalam diam dan canggung. Hinata terlalu malu untuk
memulai pembicaraan sedangkan Sasuke pendiam
seperti biasa. Akhirnya Hinata memberanikan diri untuk
memecah keheningan.
"Sasuke-kun adalah sahabat baik bagi Naruto-kun
kan?", tanya Hinata.
"Hn", gumam Sasuke.
"Apa Sasuke-kun juga menganggap Naruto-kun juga
sebagai sahabat baik?", tanya Hinata.
"Kenapa kau bertanya seperti itu sih?", ujar Sasuke
sedikit ketus.
"Go-gomen, jika itu menganggu Sasuke-kun", ujar
Hinata.
"Sebenarnya kuakui Naruto itu orang yang hebat.
Walaupun dulu aku hampir membunuhnya beberapa kali,
tapi dia tetap menganggapku sebagai sahabatnya. Dan
dia juga yang akhirnya menolongku keluar dari
kegelapan dan membawaku ke jalan yang terang.", ucap
Sasuke.
"Oh begitu ya, Naruto-kun benar-benar baik ya", ujar
Hinata.
"Hei kenapa kau selalu bertanya tentang Naruto?
Jangan-jangan kau….", ujar Sasuke sambil
mengernyitkan keningnya.
"Bu-bukan, aku tak menyukai Naruto kok… uups…", ujar
Hinata keceplosan lalu menutup mulutnya.
"Ternyata rumor itu benar kau menyukai Naruto, tapi
sayang dia sudah bertunangan dengan Sakura", ujar
Sasuke.
"Apa Sasuke-kun juga tak sedih? Bukankah Sasuke-kun
mulai menyukai Sakura-chan?", tanya Hinata.
"Siapa bilang?! Mana mungkin aku suka sama gadis
jelek seperti dia!", ujar Sasuke ketus.
"Oh maaf, kalau begitu aku akan mencuci piring ini dulu,
Sasuke-kun bisa beristirahat", ujar Hinata.
"Hn", gumam Sasuke lalu menuju ruang tamu untuk
duduk di sofa sementara Hinata ke dapur untuk mencuci
piring.
Tiba-tiba…..
BRAK…..
"Hina-chan! Aku datang sayang!", teriak Naruto lalu
berlari masuk ke dalam rumah.
Tapi langkah Naruto dihadang Sasuke.
"Kau tak bisa mendekati Hinata", ujar Sasuke yang kini
menghadang Naruto.
"Apa!? Minggir Teme sedang apa kau disini?!", ujar
Naruto keras.
"Aku diperintahkan Hokage-sama untuk menjaga Hinata
darimu, jadi tak kuijinkan kau mendekati Hinata!", ujar
Sasuke.
"Heh! Kau berani menghalangiku! Awas kau ya!", teriak
Naruto lalu bersiap dengan segel jurus, Sasuke pun
bersiap untuk menyerang Naruto.
"HENTIKAN!", teriak Hinata.
Naruto dan Sasuke akhirnya terdiam sambil memandang
Hinata.
"Naruto-kun! Sasuke-kun! Kumohon jangan
bertengkar!", ujar Hinata lalu mulai menangis.
"Hina-chan! Minggir Teme!", ujar Naruto lalu mendekati
Hinata dan memeluknya.
"Kau kenapa menangis Hina-chan?", ujar Naruto sambil
mengelus-ngelus rambut Hinata.
"Hiks..hiks..aku tak mau kalian berdua bertengkar…
hiks…", ujar Hinata sambil terisak.
"Maafkan aku sayang..aku tak bermaksud begitu. Sudah
jangan menangis ya..", ujar Naruto lalu mencium atas
kepala Hinata.
HInata pun mulai berhenti menangis dan Naruto
melepaskan pelukannya. Naruto kemudian memegang
kedua bahu Hinata dan memandangnya lekat.
"Hina-chan sayang..percayalah padaku, aku takkan
macam-macam padamu..Maaf jika waktu lalu aku tidak
sopan menciummu. Aku benar-benar mencintaimu
setulus hatiku", ujar Naruto.
"Na-Naruto-kun…", ujar Hinata yang kini pipinya mulai
memerah.
"Kau ini ternyata sangat cantik, aku begitu bodoh mau
bertunangan dengan Sakura-chan, padahal ada dirimu
yang sangat cantik dan manis", ujar Naruto lalu
tersenyum.
"Naruto-kun…", ujar Hinata yang kini tersipu malu.
"Hei Dobe, dasar gombal kau, ayo pulang sana!", usir
Sasuke yang kini bersuara.
"Teme! Bisakkah kau diam sedikit? Aku sedang
menikmati waktuku bersama gadis yang kucintai ini",
ujar Naruto ketus.
"Dobe, kau ini benar-benar bodoh ya! Kau sudah
bertunangan dengan Sakura tau! Jadi tidak boleh kau
mendekati wanita lain!", ujar Sasuke.
"Aku tak peduli. Aku akan putus dengan Sakura sesegera
mungkin. Agar aku bisa memiliki Hinata selamanya!",
ujar Naruto.
"Dia benar-benar terpengaruh ramuan itu ya…", batin
Sasuke.
"Biarpun begitu kau tak boleh sembarangan mendekati
Hinata, aku sudah ditugaskan menjaganya, jadi lebih
baik kau pergi! Pulang sana!", ujar Sasuke ketus.
"Dasar Teme! Menggangu kesenangan orang saja!
Baiklah aku pergi dulu, tapi ingat aku akan datang
kembali pada gadis manisku ini!", ujar Naruto.
CUP
Naruto mencium bibir Hinata singkat lalu segera berlari
menjauh karena Sasuke sudah mengaktifkan
Sharingannya. Wajah Hinata pun lebih memerah.
"Jaa Ne ANATA!", ujar Naruto lalu keluar dari rumah itu.
"Dasar si baka Dobe itu!", ujar Sasuke ketus lalu
memandang Hinata. Hinata terus memegangi bibirnya
yang barusan dicium Naruto. Sasuke pun Cuma
tersenyum tipis melihat Hinata.
"Ciuman pertamamu ya?", tanya Sasuke.
"Eh?", ujar Hinata kaget dan kini tersadar dari
lamunannya.
"Kau istirahatlah, biar aku yang berjaga. Kata Shizune,
kau boleh tak masuk kerja hari ini", ujar Sasuke lalu
duduk di sofa.
"Arigatou Sasuke-kun!", ujar Hinata lalu masuk ke
kamarnya.
Hinata berbaring di tempat tidurnya tapi belum bisa
tidur. Dia terus memikirkan ciuman pertamanya dengan
Naruto. Walaupun Cuma sekilas tapi sangat berkesan
dengan Hinata. Karena itu pertama kalinya Naruto
menciumnya dengan lembut dan tanpa nafsu. Ciuman
yang sangat berbekas dalam ingatan Hinata.
"Jika ini mimpi Kami-sama, tolong jangan bangunkan
aku dari mimpi ini...",gumam Hinata.
Tak lama kemudian Hinata terlelap dalam tidur siangnya.
Setelah dua jam tertidur, Hinata bangun dan segera
menuju ruang tamu untuk menemui Sasuke. Terlihat
Sasuke sedang duduk di sofa sambil membaca majalah.
"Selamat sore Sasuke-kun!", sapa Hinata.
"Hn", gumam Sasuke.
"Apa kau bosan disini Sasuke-kun? Terlihat kau tak
bersemangat?", tanya Hinata.
"Ah tidak. Ini misi harus kulaksanakan dengan baik",
ujar Sasuke.
"Sasuke-kun mau makan kue? akan kuambilkan di
kulkas", tanya Hinata.
"Hn, boleh saja jika tak merepotkanmu", ujar Sasuke.
Hinata segera menuju kulkas untuk mengambil cake. Dia
memotong cake itu dan meletakkannya di piring lalu
menghidangkannya bersama teh pada Sasuke.
"Arigatou", ujar Sasuke.
Sasuke pun memakan kuenya bersama Hinata. Suasana
kembali hening.
"Ng, Sasuke-kun bagaimana kalau kita kumpul bersama
teman-teman kita nanti malam? Sasuke-kun kan sudah
lama tak kumpul-kumpul bersama-sama kami", tanya
Hinata.
"Ya, kalau kau pergi, aku pasti mengikutimu. Aku kan
ditugaskan untuk menjagamu", jawab Sasuke.
"Baiklah, tapi Sasuke-kun bisakkah kau bersikap lebih
hangat lagi pada orang? Karena kau terkesan dingin dan
cuek. Bukan maksudku untuk menceramahimu, tapi
menjadi ramah dan bersahabat dengan orang lain kan
lebih baik", ujar Hinata sambil tersenyum manis.
Sasuke terpana melihat senyuman manis Hinata yang
seperti dewi kecantikan.
"Tak kusangka ternyata Hinata begitu cantik...", batin
Sasuke.
"A..ah iya akan kucoba..", ujar Sasuke.
"Tapi aku tak berjanji bisa melakukannya dengan
baik...", sambung Sasuke cepat.
"Hmm baiklah, kita akan berangkat pukul 7 malam ini. Ini
adalah undangan dari Shikamaru dkk. Kita akan makan
di Yakiniku Q", ujar Hinata lalu mengambil piring yang
sudah kosong dan membawanya ke dapur.
Jam telah menunjukkan pukul 18.45. Sasuke dan Hinata
sudah bersiap untuk pergi ke Yakiniku Q. Mereka pun
keluar dari rumah dan segera menuju Yakiniku Q.
Sesampainya disana terlihat kawan-kawan mereka telah
berkumpul. Ada Kiba, Shikamaru, Chouji, Shino, Rock
Lee, Sai, Naruto, Ino, Tenten, dan Sakura.
Sasuke dan Hinata telah sampai di depan pintu. Hinata
kemudian menyenggol lengan Sasuke.
"Sasuke-kun cobalah sapa mereka!", bisik Hinata.
"Eh, kenapa harus aku?", tanya Sasuke bingung.
"Sudah, cepatlah lakukan", ujar Hinata.
"Selamat malam!", sapa Sasuke.
"Eh?", ujar semua yang disitu kaget. Mereka heran
karena Sasuke menyapa mereka. Biasanya Sasuke selalu
dingin dan cuek.
"Oh Hinata dan Sasuke-kun! Ayo silahkan masuk!", ujar
Ino.
Sasuke dan Hinata masuk dan duduk di berbeda tempat.
Para pria berkumpul di meja kiri sedangkan para cewek
berkumpul di meja kanan. Sasuke duduk disebelah
Naruto.
"Teme, kau tak berbuat macam-macam kan pada Hina-
chan? Awas kau ya jika macam-macam, akan kubuat kau
menyesal!", bisik Naruto.
"Baka Dobe, diamlah kau berisik!", ujar Sasuke ketus.
"Sasuke kenapa kau bisa bersama Hinata kesini?", tanya
Kiba.
"Oh aku bertemu dengannya di jalan menuju sini, jadi
kita sama-sama kesini.", ujar Sasuke.
"Oh begitu, hei sambil menunggu pesanan datang,
bagaimana kalau kita main kartu?", tanya Kiba.
"Boleh saja ayo!", ujar Naruto antusias.
Para pria pun bermain kartu. Canda tawa mewarnai
permainan mereka, karena Naruto dan Chouji sering
berbuat konyol. Sasuke yang biasanya cuek pun sedikit
tertawa melihat kelucuan mereka. Yang lain pun sedikit
heran akan perubahan Sasuke tapi tak
memperdulikannya karena terlalu asik bermain.
"Wah Sasuke kau menang terus ya! Kau begitu hebat!",
ujar Rock Lee.
"Permainan ini terlalu mudah untukku", ujar Sasuke.
Sementara di meja sebelahnya para wanita sedang
membicarakan sesuatu.
"Hei Hinata, kenapa kau bisa kesini bersama Sasuke?",
tanya Ino.
"E-eh itu..", ujar Hinata gugup.
"Apa kalian berdua sudah "jadian"?", tanya Ino lagi.
"Bu-bukan kok! Aku Cuma bertemu Sasuke di jalan, jadi
kita bareng kesini", ujar Hinata.
"Oh begitu. Tapi kulihat Sasuke-kun agak berubah ya.
Dia sekarang bisa menyapa dan tertawa. Padahal
biasanya dia kan angkuh dan cuek", ujar Ino.
"Mu-mungkin Sasuke-kun ingin merubah sifatnya. Tapi
itu bagus bukan?", ujar Hinata.
"Benar, dia jadi lebih terlihat tampan dari sebelumnya
hihihi..", ujar Ino sambil terkikik.
"Hei-hei Ino ingat kau sudah punya Sai", ujar Tenten.
"Iya-iya aku bercanda kok hehehe", ujar Ino sambil
terkekeh.
"Hei jidat kau melamun ya?", ujar Ino yang kini melihat
Sakura tengah melamun sambil melihat para lelaki yang
sedang bermain kartu.
"E-eh? Apa?", ujar Sakura kaget.
"Kau ini melamun saja daritadi, apa sih yang
kaupikirkan?", tanya Ino.
"Bu-bukan apa-apa kok", ujar Sakura.
Tak lama kemudian pelayan membawa pesanan makanan
mereka. Setelah menghidangkannya di meja mereka
langsung menyantap makanan yang sudah tersedia.
Yang paling lahap seperti biasa adalah Chouji. Mereka
makan sambil bercerita dan diselingi candaan-candaan.
Setelah beberapa jam, akhirnya mereka selesai dengan
acara mereka dan bersiap untuk pulang. Mereka pun kini
berada di pintu depan restoran itu dan pulang menuju
rumah masing-masing.
Setelah lama berjalan Sasuke dan Hinata kini tiba di
rumah Hinata lalu masuk kedalam.
"Sasuke-kun, kau bisa tidur di kamar kosong sebelah
sana", ujar Hinata sambil menunjuk kamar.
"Tak usah Hinata, aku tidur di sofa saja, supaya lebih
gampang untuk berjaga", ujar Sasuke.
"Tapi, apa tak apa-apa Sasuke-kun?", tanya Hinata ragu.
"Tak apa-apa, kau istirahatlah. Ini sudah larut malam.",
ujar Sasuke.
"Baiklah, Selamat Malam Sasuke-kun", ujar Hinata.
"Hn, selamat malam", jawab Sasuke.
"Sasuke-kun sepertinya mulai berubah sedikit, ini bagus
sekali!", batin Hinata.
Tengah malam, tiba-tiba Hinata terbangun karena
merasa haus. Dia bangkit dari tempat tidurnya untuk
mengambil minum di ruang makan. Tapi ketika Hinata
melihat Sasuke dia terkejut. Sasuke sedang duduk
sambil memandang sebuah foto dan anehnya Sasuke
menangis! Hinata mendekat secara diam-diam.
"Jadi Sasuke-kun ternyata benar menyukai Sakura-chan
ya?", tanya Hinata yang kini di belakang Sasuke.
"Eh? Hinata? Apa yang..?", ujar Sasuke kaget.

To Be Continued...

0 komentar:

Posting Komentar

 
Support : Dunia Naruto
Copyright © 2013. DUNIA NARUTO - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger