Strength in the Moonlight
Author : Flow Water
Anime » Naruto Rated: T,
Indonesian, Adventure, Naruto U. & Hinata H.
Chapter 5: Who is that?
Strength in the Moonlight
Chapter 5
Disclaimer : Masashi Kishimoto
Pair : NaruHina, ObitoRin
.
Hinata yang sedang hamil tua,
Tiba-tiba di culik oleh
seseorang dari masa depan.
Menyadari istrinya diculik dan
dibawa ke masa depan, Naruto
berusaha menyelamatkan
dengan menyusulnya ke masa
depan.
WHO IS THAT?
Selamat membaca, Semoga
suka.
~ Strength in the Moonlight ~
.
Hinata terdiam menatap pria
didepannya yang masih
pingsan terbaringdi tempat
tidur hotel, tepat
diruangannya.
Ia ingat bagaimana pria
misterius itu bisa berada disini.
Beberapa menit yang lalu, ia
sedang sibuk membersihkan
seluruh tubuhnya dengan air,
tiba-tiba sebuah bola cahaya
sudah ada didepannya dan
seorang pria muncul dari sana.
Sungguh tidak masuk akal.
Bagaimana bisa pria itu keluar
dari bola cahaya yang besarnya
hanya sebesar bola basket.?
Apakah dia hantu.?
Merasa penasaran, Hinata pun
mulai mendekatkan tangannya
ke tangan pria itu, bermaksud
menyentuhnya.
"Bisa ku sentuh?" Ia berhasil
menyentuhnya, Namun tidak
lama dilepaskan, Karena masih
merasa takut.
Hinata kembali terdiam
menatap pria itu. Rambut
pirang dan tiga goresan di
kedua pipinya.
Tunggu sebentar! Rambut
pirang dan tiga goresan di
kedua pipinya? Sepertinya ia
kenal ciri-ciri itu.
"Naruto-kun"
Seketika matanya membulat.
Ciri-ciri itu?
Sama persis dimiliki oleh
pemuda yang sangat amat ia
cinta sejak kecil hingga
sekarang. Namikaze Naruto,
itulah namanya.
.
Tiba-tiba Hand phonenya yang
diletakan di meja tadi berbunyi.
Mendengar hal itu, Hinata pun
mengambil dan
mengangkatnya.
"Yo Hinata?" sapa suara
seseorang dari hand phonenya.
"Ada apa?" tanya Hinata sambil
menempelkan hand phonenya
di telinga.
"Hahaha... bersemangatlah
sedikit. Kobarkan semangat
mudamu itu!"
Hinata kenal suara ini, Suara
Sutradara dari sebuah film
yang akan ia bintangi bersama
dua temannya, Sakura dan Ino.
Dialah Mighty Guy.
"Besok kita akan mulai syuting,
Banyak-banyaklah istirahat.
Agar kau tidak sakit saat
syuting" sambungnya.
"Iya aku tahu itu, Aku kan tidur
sekarang. Selamat malam"
Hinata memutuskan
komunikasi. Meletakan hand
phone di meja tadi, Mengambil
sebuah remote di dekatnya,
Kemudian menekan salah satu
tombol di sana. Dan tiba-tiba
muncul sebuah sofa agak
panjang dari lantai.
.
.
~ Strength in the Moonlight ~
.
.
"Aku heran denganmu, Kenapa
kamu lebih memilih melahirkan
secara normal? Padahal
dengan alat yang suda aku
sediakan,
Kamu bisa melahirkan tanpa
merasakan sakit sedikitpun"
Rin melihat heran Hinata yang
masih terduduk di tempat tidur
sibuk menimang bayi yang
baru saja ia lahirkan.
"Melahirkan tanpa rasa sakit?"
Hinata tidak mengerti.
Rin menghela nafas. "Bukankah
aku pernah bilang, Sekarang ini
kamu ada di abad ke-22, Jadi
dengan alat yang sudah
dikembangkan, bayi yang ada
di dalam rahimmu dapat
dengan mudah dikeluarkan"
jelasnya. Hinata hanya
tersenyum mendengar hal itu.
.
"Bayi itu lahir tepat pukul 10
malam, 27 Oktober. Lahir
dengan tanggal ulang tahun
ibunya dan bulan ulang tahun
ayahnya" Seseorang masuk dan
berjalan mendekati Rin dan
Hinata, sehingga membuat
mereka mengalihkan padangan
ke arahnya.
.
Rin tersenyum melihat siapa
orang itu. Sedangkan Hinata
terlihat sangat terkejut. "Jangan
menatapku seperti itu. Tenang
saja, aku bukanlah Obito yang
kau hadapi ketika perang dunia
shinobi dulu"
ucap orang yang baru saja
datang tadi.
Hinata melihat Rin. Namun
yang dilihat hanya tersenyum
dan berkata "Jangan khawatir,
dia suamiku".
"Benar juga!" Hinata sedikit
lega ketika menyadari lagi kalau
dia sedang berada di masa
depan saat ini.
"Sebenarnya akulah orang yang
membawamu kesini" ucap
Obito. Hinata sedikit terkejut
dan terheran mendengar hal
itu.
"Kenapa?" tanyanya.
Obito menghadap dinding
dibelakangnya dan tidak
menjawab pertanyaan Hinata.
Dengan perlahan tiba-tiba
dinding tersebut berputar 180
derajat, menampakan LCD
penuh disana.
LCD itu mulai menyala
memperlihatkan planet bumi
yang secara keseluruhannya
tengah di kepung oleh
pesawat-pesawat,
dan bentuk pesawat tersebut
sangat jarang di lihat di dunia
yaitu berbentuk bintang 3 titik.
"Benda apa itu? sangat banyak"
Hinata tampak tak percaya
melihat hal itu. Bagaimana bisa
planet bumi yang ukurannya
sangat besar dapat dikepung
oleh pesawat-pesawat yang
sangat banyak,
Bahkan jika dilihat secara teliti
pesawat-pesawat itu tidak
terhitung jumlahnya.
Rin menuduk dengan ekspresi
tidak senang. "Madara si
penghianat dunia" lirihnya,
Namun dapat terdengar oleh
Obito maupun Hinata. "Rin!"
potong Obito, terlambat.
Hinata menyipitkan kedua
matanya "Madara?".
Obito dan Rin terdiam.
.
Tiba-tiba gambar yang ada di
LCD berubah, dan
memperlihatkan seseorang
disana.
"Obito... Obito.." panggil orang
yang wajahnya tampak di LCD.
"Aku ada disini, kau tidak perlu
memanggilku dua kali, Nagato"
protes Obito.
"Jangan hanya diam saja.
Seluruh dunia dalam bahaya.
Cepat lakukan sesuatu dengan
Kotak Kebahagiaan. Mereka
mulai bergerak dan akan
sampai di bumi mungkin 2 hari
lagi" ucap Nagato.
"Aku mengerti, Aku akan segera
melakukannya, Tenang saja"
jawab Obito.
"Bagus, Lebih cepat lebih baik.
Dunia bergantung pada kita
terutama padamu"
LCD pun mati. Obito bergegas
keluar ruangan meninggalkan
Rin dan Hinata.
"A-Ano... sebenarnya apa yang
terjadi?" tanya Hinata.
Obito yang baru sampai di
depan pintu harus berhenti
karena mendengar pertanyaan
Hinata. Sekilas meliriknya "Kau
dan bayimu akan segera
bertemu dengan Sang
Rokudaime Hokage, Uzumaki
Naruto".
.
.
BERSAMBUNG
0 komentar:
Posting Komentar